1. Jaringan Syaraf Biologi[kembali]
Terdiri dari :
- Dendrit : menerima sinyal dari neuron lain
- Soma : menjumlahkan semua sinyal yang masuk
- Akson : meneruskan sinyal ke sel lain
2. Jaringan Syaraf Tiruan[kembali]
Ditentukan oleh :
- Pola hubungan antar neuron (arsitektur jaringan)
- Metode untuk menentukan bobot penghubung (metode training/learning/algoritma)
- Fungsi aktivasi
Neuron x1, x2, x3 merupakan input bagi Y dengan bobot hubungan masing-masingnya w1, w2, w3. Ketiga neuron yang ada dijumlah menjadi :
net = x1w1 + x2w2 + x3w3
3. Sejarah Jaringan Tiruan[kembali]
- McCulloch dan Pitts (1943)
Menyimpulkan bahwa kombinasi beberapa neuron sederhana menjadi sebuah sistem neural akan meningkatkan kemampuan komputasinya. Bobot yang diusulkan diatur untuk melakukan fungsi logika sederhana. Fungsi aktivasi yang digunakan adalah fungsi threshold.
- Rosenblatt (1958)
Mengembangkan model jaringan Perceptron. Metode pelatihan diperkenalkan untuk mengoptimalkan hasil iterasinya.
- Widrow dan Hoff (1960)
Memperkenalkan aturan pelatihan jaringan yang dikenal dengan aturan delta (kuadrat rata-rata terkecil). Aturan ini akan mengubah bobot Perceptron apabila keluaran yang dihasilkan tidak sesuai dengan target yang diinginkan.
- Rumelhart (1986)
Mengembangkan Perceptron menjadi Backpropagation yang memungkinkan jaringan diproses melalui beberapa layer.
4. Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan[kembali]
- Pengenalan Pola
Dapat digunakan untuk mengenali pola yang sudah sedikit berubah
- Signal Processing
Dapat digunakan untuk menekan noise dalam saluran telepon (model Adaline)
- Peramalan
Dapat gunakan untuk meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan pola kejadian dimasa lampau
5. Video[kembali]
video 1 klik disini
video 2 klik disini
video 3 klik disini
[menuju awal]


Tidak ada komentar:
Posting Komentar