Pemograman Perceptron dengan Matlab

[menuju akhir]


1. Spesifikasi Perceptron Dalam Matlab[kembali]

Dalam Matlab, default sistem yang dipakai adalah sebagai berikut :

  • Masukan dan target yang dipakai berbentuk bebas (tidak harus biner/bipolar)
  • Threshold yang dipakai adalah 0
  •  Fungsi aktivasi (dalam Matlab disebut hardlim) memiliki output biner
  • Tidak menggunakan laju pemahaman

dimana,
PR = matriks ordo Rx2 yang menyatakan nilai minimum dan maksimum tiap unit masukan (ada R buah unit masukan) 
S = jumlah neuron target 
TF = fungsi aktivasi biner. Defaultnya adalah fungsi threshold (dalam matlab disebut ‘hardlim’ ) 
LF = fungsi pelatihan. Defaultnya adalah ‘learnp

Misalkan, ada 3 buah unit masukan dan 2 buah neuron target seperti gambar 13.1 

Misal inisialisasi bobot ke target y1 = [-1 0 2], ke target y2 = [0 1 0] dan bobot bias b = [1 2]. Maka digunakan statemen : 
Contoh 13.1

Bentuklah perceptron untuk mengenali pola fungsi logika “dan” 2 variabel x1 dan x2

Penyelesaian :


3. Pembentukan Vektor Masukan dan Target[kembali] 

Contoh 13.2
Bentuklah perceptron dengan masukan dan targetnya untuk mengenali pola fungsi logika “dan”, dengan bobot awal w = [-1 1] dan bias b = [1].

Penyelesaian

Perintah Matlab adalah sebagai berikut :


4. Menghitung Keluaran Perceptron [kembali]


dengan parameter masukan
net : nama jaringan dalam perintah Newp. 
P : Vektor masukan jaringan 
Pi : Kondisi delay awal masukan. Default = zeros. 
Ai : Kondisi delay layar. Default = zeros. 
T : Vektor target jaringan. Default = zeros. 

dan parameter hasil, 
Y : Keluaran jaringan. 
Pf : Kondisi akhir delay masukan. 
Af : Kondisi akhir delay layar. 
E : Error jaringan = T – Y. 
perf: Unjuk kerja jaringan. 

Untuk jaringan sederhana, hanya menggunakan :

Contoh 13.3 
Hitunglah keluaran jaringan contoh 13.1 menggunakan bobot awal seperti contoh 13.2. 

Penyelesaian :

Besarnya eror dan tingkat unjuk kerja yang terjadi, diketahui dengan perintah :

W : matriks bobot 
P : vektor masukan 
Z : vektor masukan dengan bobot 
N : vektor masukan net 
A : vektor keluaran 
T : vektor layar target 
E : vektor layar error 
gW : gradien bobot terhadap unjuk kerja 
gA : gradien keluaran terhadap unjuk kerja 
D : jarak neuron 
LP : parameter pemahaman 
LS : state pemahaman

Contoh 13.4
Hitunglah perubahan bobot setelah perintah sim pada contoh 13.3 dijalankan berturut-turut pada pola (1 1), (1 0), (0 1), (0 0 )

 Penyelesaian :
Untuk pola p1 :  
dengan hasil:

Perubahan bobot untuk pola p2, p3 dan p4 :

dengan keluaran program :
net : jaringan yang didefinisikan dalam newp 
P : masukan jaringan 
T : target jaringan. Default = zeros. 
Pi : Kondisi delay awal masukan. Default = zeros. 
Ai : Kondisi delay awal layar. Default = zeros. 
VV : Struktur validasi vektor. Default = []. 
TV : Struktur vektor uji. Default = []. 

Perintah train akan menghasilkan 
net : jaringan yang baru 
tr : record pelatihan (epoch dan performa) 
Y : Keluaran jaringan 
E : error jaringan 
Pf : Kondisi akhir delay masukan 
Af : Kondisi akhir delay layar

Contoh 13.5 
Carilah bobot pengenalan pola contoh 13.2

Penyelesaian:


Hasilnya,











8. Link[kembali]

Link video 1  klik disini

          Link video 2  klik disini 

          Listing Program

          Video Simulasi

[menuju awal]







Tidak ada komentar:

Posting Komentar